Wabah Covid-19 telah dilaporkan dari setidaknya lima pusat penahanan dan lebih dari 1.000 telah terpengaruh dalam kelompok ini.
Kelompok hak asasi manusia dan tahanan mengatakan kondisi di kamp-kamp penahanan itu brutal.
Bulan lalu, Koalisi Buruh Migran Berdaulat Indonesia mengutip mantan tahanan yang mengatakan mereka telah diperlakukan seperti binatang dan disemprot dengan disinfektan setelah wabah Covid-19.
Seorang mantan tahanan, seorang wanita Indonesia yang dibebaskan pada bulan Januari, mengatakan kepada Reuters bahwa ratusan tahanan penuh sesak di sebuah ruangan, termasuk wanita tua, sakit, wanita hamil dan anak-anak.
Makanan tidak memadai dan seorang pejabat memukul para tahanan, tambahnya.
“Sepertinya semua tahanan di rumah detensi imigrasi bukan manusia,” katanya.
Pihak berwenang di masa lalu mengakui bahwa kondisi di penguncian migran dapat ditingkatkan.