Wina (ANTARA) – Austria meningkatkan keamanan di gereja-gereja jika terjadi serangan peniru setelah seorang pria bersenjata Islam menewaskan empat orang dalam amukan awal bulan ini di mana ia mungkin bermaksud menargetkan rumah-rumah ibadah, kata menteri dalam negeri, Kamis (26 November).
Penyerang, seorang pria berusia 20 tahun yang lahir dan besar di Wina, ditembak mati oleh polisi setelah menembaki orang yang lewat dan bar pada 2 November.
Austria sedang menyelidiki 21 orang dan telah menahan 10 orang karena dicurigai terkait dengan serangan itu.
“Temuan penyelidikan saat ini menunjukkan bahwa tidak dapat dikesampingkan bahwa pelaku juga ingin dengan sengaja mencari korban di gereja-gereja,” kata Menteri Dalam Negeri Karl Nehammer dalam konferensi pers.
“Oleh karena itu akan ada perlindungan yang diperkuat terhadap fasilitas gereja mulai hari ini,” katanya, seraya menambahkan bahwa tujuannya adalah untuk menjaga terhadap serangan peniru dalam “fase sensitif” setelah serangan 2 November dan menjelang Natal.
Banyak tentang apa yang terjadi sebelum serangan itu, termasuk bagaimana pria bersenjata itu sampai ke lokasi amukannya di pusat ibukota Austria, masih belum diketahui.
Pihak berwenang Austria telah mengakui “kesalahan yang tak tertahankan” dibuat dalam penanganan intelijen pada penyerang, yang termasuk upaya untuk membeli amunisi di Slovakia dan pertemuan di Wina dengan Islamis asing yang dikenal.
Mereka mengatakan dia bisa dianggap sebagai ancaman yang lebih besar dan dipantau lebih dekat.