The Straits Times meneliti seluk beluk budaya pop di industri hiburan dan Hollywood Asia.
Pakar budaya pop Jan Lee dan Yeo Sam Jo membahas penyanyi-penulis lagu Inggris Harry Styles dan sampul majalah Vogue bersejarahnya, di mana ia menginjak Garis Tipis antara pakaian pria dan mode wanita. Mantan anggota boy band One Direction, yang menjadi orang pertama yang menghiasi sampul Vogue solo, mengenakan gaun pesta renda dan jaket tuksedo untuk pemotretan.
Banyak yang memuji langkah itu karena menjadi Tanda Zaman, tetapi komentator politik konservatif mengkritik sampul itu dengan seruan reli: “Bawa kembali pria jantan.”
Para #PopVultures berbagi pandangan mereka tentang saga sartorial, menjelajahi Sejarah panjang Styles dengan mode androgini (dari Met Gala hingga Saturday Night Live) dan pengaruh musiknya (dari Queen’s Freddie Mercury hingga Queen of Country Pop Shania Twain), serta membedah konstruksi sosial maskulinitas dan kejantanan.
Sementara itu, Jan tidak dapat membantu Falling for Styles, Sam Jo Lights Up memikirkan kemeja tipis, dan asisten podcast dan mantan Directioner Penelope Lee mempertimbangkan apakah Styles masih anak emasnya.
Diproduksi oleh: Jan Lee ([email protected]) & Yeo Sam Jo ([email protected])
Diedit oleh: Muhammad Firmann
Berlangganan seri Podcast #PopVultures dan beri peringkat kami di aplikasi audio favorit Anda:
Saluran: https://str.sg/JWad
Apple Podcasts: https://str.sg/JWaA
Spotify: https://str.sg/JWaP
Google Podcast: https://str.sg/Ju47
Situs web: http://str.sg/stpodcasts
Umpan balik ke: [email protected]
Ikuti Jan Lee di Instagram: https://str.sg/Jbxc
Baca kisahnya: https://str.sg/Jbxp