PETALING JAYA (THE STAR/ASIA NEWS NETWORK) – Ketika bioskop, teater, dan acara langsung di Malaysia akan dibuka kembali mulai 1 Juli, para pemain kunci di industri kecil dan menengah serta sektor pariwisata di negara itu meminta pemerintah untuk lebih melonggarkan pembatasan Covid-19.
Datuk Seri Ismail Sabri Yaakob, Menteri Senior (Keamanan), mengatakan pada hari Senin (22 Juni) bahwa pemerintah telah mengizinkan kegiatan semacam itu dibuka kembali mulai Juli tetapi mereka harus diadakan di ruang tertutup dan kapasitasnya harus dibatasi hingga 250 orang atau kurang, tergantung pada ukuran area.
“Jika mereka hanya dapat memuat kurang dari 250 orang dengan jarak sosial 1m, maka itu harus kurang dari 250 orang,” katanya pada konferensi pers.
Dia membuat pengumuman ketika asosiasi yang mewakili pemain kunci di sektor ritel dan pariwisata mengatakan mereka telah mengajukan proposal kepada Perdana Menteri Muhyiddin Yassin dan Dewan Aksi Ekonomi (EAC) agar pemerintah mengambil langkah lebih lanjut dalam membuka kembali ekonomi negara itu, The Star melaporkan.
Salah satunya, presiden Asosiasi Agen Wisata dan Perjalanan Malaysia (MATTA) Datuk Tan Kok Liang telah meminta pemerintah untuk memperluas daftar negara yang Malaysia rencanakan untuk membuka perbatasannya.
Dia mengatakan bahwa negara-negara ASEAN termasuk Vietnam dan Thailand berkontribusi lebih dari 75 persen dari total kedatangan asing ke Malaysia.
“Pariwisata domestik tidak cukup untuk mendukung ekosistem pariwisata,” kata Tan.
“Saya pikir kita bisa mulai perlahan dengan memungkinkan perjalanan bisnis penting, diikuti oleh wisata medis dan mungkin pendidikan dan terakhir untuk liburan.”
Karena Malaysia diakui sebagai salah satu dari lima negara teratas di dunia yang telah berhasil mengendalikan penyebaran Covid-19, “ini akan menjadi titik pemasaran yang baik bagi kami”, katanya.
“Saya percaya bahwa pelaku industri pariwisata lokal siap untuk menerapkan protokol kesehatan dan keselamatan yang diperlukan bagi wisatawan lokal dan internasional.”