Keyakinan dalam perjalanan ke luar negeri tumbuh di antara sumber pengunjung utama tradisional Singapura, dengan tiga dari empat pelancong rekreasi dan sembilan dari 10 pelancong bisnis menunjukkan bahwa mereka cenderung pergi ke luar negeri pada tahun mendatang, sebuah survei baru-baru ini menemukan.
Survei online terhadap 14 pasar utama, yang ditugaskan oleh Singapore Tourism Board (STB), juga menemukan bahwa responden memiliki persepsi yang kuat tentang Singapura sebagai tujuan yang aman untuk dikunjungi di tengah pandemi Covid-19.
Ini menjadi pertanda baik bagi pemulihan sektor pariwisata, meskipun pembatasan perjalanan dan persyaratan karantina berarti kemungkinan akan memakan waktu sebelum permintaan meningkat, Chang Chee Pey, asisten kepala eksekutif kelompok internasional STB, mengatakan kepada media pada hari Kamis (26 November).
Terobosan terbaru di bidang vaksin memberikan sedikit cahaya di ujung terowongan, meskipun masih bisa memakan waktu berbulan-bulan atau bertahun-tahun untuk vaksin didistribusikan secara global, katanya.
Sebagai bagian dari persiapan STB untuk kembalinya perjalanan internasional secara aman dan bertahap, STB meluncurkan platform untuk membantu membentuk masa depan pariwisata.
Disebut SingapoReimagine, ini akan dimulai dengan serangkaian forum di sini dan di seluruh dunia untuk berbagi pengetahuan dan bertukar ide tentang membentuk kembali perjalanan global.
Juga akan ada keterlibatan dengan para pemangku kepentingan di dalam negeri untuk memacu pembaruan penawaran pariwisata Singapura.
“Covid-19 telah menghancurkan industri kami, tetapi juga memberi kami kesempatan sekali seumur hidup untuk mengatur ulang, dan membayangkan kembali seperti apa perjalanan dan pariwisata bagi generasi berikutnya,” kata Chang saat acara peluncuran di Sands Expo and Convention Centre.
Asisten kepala eksekutif (grup pemasaran) STB Lynette Pang mengatakan bahwa wisatawan masa depan cenderung lebih jarang bepergian, mencari nilai yang lebih besar dan memprioritaskan keselamatan, kebersihan, dan keberlanjutan.
Untuk itu, sektor pariwisata Singapura membentuk kembali dirinya dengan fokus pada standar kebersihan dan keselamatan yang kuat, pengalaman berbasis teknologi dan mengintegrasikan alam dan lanskap perkotaan, katanya.
Contohnya termasuk titik kontak tanpa kontak, acara fisik dan online hibrida dan pusat ekowisata Mandai yang akan datang dan pengembangan pariwisata Distrik Danau Jurong.
Studio hibrida Marina Bay Sands yang baru diluncurkan, yang menampung lebih dari 100 pemirsa baik secara langsung maupun online pada acara hari Kamis, juga digunakan untuk memancarkan visual dan hologram berkualitas siaran di seluruh dunia, kata Chang.
“Ini hanyalah salah satu contoh dari apa yang kita pikir akan terlihat seperti masa depan.”