Amsterdam (AFP) – Seorang hakim Belanda pada Kamis malam (4 Juni) menunda rencana pemusnahan sekitar 10.000 cerpelai di peternakan di Belanda di mana virus corona telah dilaporkan, setelah kelompok-kelompok hak asasi hewan keberatan.
Pejabat kesehatan memerintahkan penyembelihan hewan setelah setidaknya dua pekerja bulan lalu dilaporkan terinfeksi Covid-19, kemungkinan besar oleh cerpelai.
Pemusnahan yang diusulkan di peternakan cerpelai di Belanda selatan, pusat wabah negara itu, yang akan dimulai pada hari Jumat, bertujuan untuk mencegah kontaminasi lebih lanjut, kata dua menteri senior Belanda.
Namun pada Kamis malam, seorang hakim di hadapan pengadilan ekonomi khusus menunda pemusnahan sampai setelah sidang pada hari Senin di mana dua kelompok hak asasi hewan akan mengajukan keberatan, kata pengadilan dalam sebuah pernyataan singkat.
“Para ahli selalu mengatakan bahwa korona pada cerpelai tidak menimbulkan risiko kesehatan bagi populasi umum,” kata Erwin Vermeulen, juru bicara Animal Rights, salah satu kelompok yang mengajukan pengaduan.
“Keputusan untuk memusnahkan sekarang tampaknya terutama didasarkan pada motif populis,” katanya kepada penyiar publik NOS.
Pejabat kesehatan, bagaimanapun, memperingatkan “virus dapat terus beredar di peternakan cerpelai untuk waktu yang lama dan karena itu menimbulkan risiko bagi kesehatan masyarakat dan hewan,” kata para menteri dalam sebuah surat kepada parlemen pada hari Rabu.
Sekitar 10.000 cerpelai akan dimusnahkan, kata juru bicara departemen pertanian Elise van den Bosch.
Perkiraan itu tidak memperhitungkan anak anjing cerpelai yang lahir di musim semi, dengan hewan betina melahirkan sekitar empat hingga enam anak, katanya kepada AFP, Kamis.