Kolombo (AFP) – Badan kriket dunia sedang menyelidiki tiga mantan pemain Sri Lanka atas dugaan korupsi, kata para pejabat pada Rabu (3 Juni), dalam skandal terbaru yang melanda olahraga di negara itu.
Sri Lanka Cricket tidak menyebutkan target penyelidikan oleh Unit Anti-Korupsi Dewan Kriket Internasional, tetapi bersikeras tidak ada pemain nasional saat ini yang terlibat.
Dewan menanggapi laporan media tentang komentar yang dibuat oleh Menteri Olahraga Dullas Alahapperuma pada hari Selasa.
Laporan itu mengatakan Alahapperuma telah mengisyaratkan pemain saat ini sedang diselidiki oleh ICC untuk pengaturan pertandingan.
“Apa yang sebenarnya disebutkan oleh menteri yang terhormat adalah tentang penyelidikan yang diluncurkan oleh Unit Anti-Korupsi ICC terhadap tiga mantan pemain Sri Lanka dan bukan pemain nasional saat ini,” kata dewan dalam sebuah pernyataan.
ICC mengatakan tidak akan mengomentari penyelidikan aktif.
Sri Lanka memperkenalkan hukuman berat untuk pengaturan pertandingan dan memperketat pembatasan taruhan olahraga pada November dalam upaya untuk membasmi korupsi yang telah mencemari tim kriket negara itu.
Tuduhan korupsi termasuk klaim pengaturan pertandingan menjelang Tes 2018 melawan Inggris.
Bertaruh pada acara olahraga di Sri Lanka sudah ilegal, tetapi aturan baru melarang orang Sri Lanka berjudi di kontes luar negeri. Mereka menghadapi hukuman 10 tahun penjara dan denda hingga US $ 555.000 (S $ 775.000) untuk pengaturan pertandingan.